Silat PGB Bangau Putih
Perguruan Silat Persatuan Gerak Badan (PGB) Bangau Putih dalam kurun waktu 60 tahun ini berupaya semaksimal mungkin menerapkan keilmuan yang tertuang dalam Mukadimah Guru Besar. Hal nyata dari keilmuan PGB Bangau Putih yang dapat dirasakan oleh para murid perguruan antara lain:
- Keberagaman
- Pengembangan diri
- Kesehatan
- Pemecahan masalah
- Logika
1. Keberagaman
Kebhinekaan menjadi suatu kenyataan yang tak bisa dipungkiri dalam kehidupan bermasyarakat. Meskipun demikian, keberagaman sering disikapi secara berbeda. Pada satu sisi diterima sebagai fakta yang dapat memperkaya kehidupan bersama namun, pada sisi lain, malah dianggap sebagai faktor penghambat.
Oleh karena itu, kebhinekaan harus dikelola dengan baik agar bisa mendatangkan manfaat dan tidak menjadi pemicu konflik yang dapat merugikan hidup bersama.
PGB Bangau Putih juga mengalami keberagaman anggota-anggotanya baik dari suku bangsa, bahasa, strata sosial, maupun budaya. Namun kebhinekaan itu dapat melebur jadi satu dalam lingkaran latihan dan persaudaraan di luar lantai latihan. Hal ini yang membuat PGB dikenal sebagai salah satu perguruan silat yang terbuka untuk beragam suku, ras, dan agama.
2. Pengembangan Diri
Lingkaran latihan, secara langsung maupun tidak langsung, membawa perubahan dalam diri para murid. Sumpah warga persatuan yang setiap pembukaan lingkaran latihan diucapkan dapat menjadi suatu daya pengingat, daya motivasi bergerak, dan berpikir sebelum bertindak.
Begitu juga dengan gerakan. Jika ditelaah lebih lanjut dari sisi filosofinya, gerak dalam PGB banyak memuat nilai-nilai hidup. Hanya saja tetap perlu diingat bahwa pengembangan diri seorang murid memang berpulang pada dirinya sendiri. Apakah hanya ingin bisa melakukan sebatas sebagai sebuah gerak belaka atau mencapai pemenuhan diri dalam artian masuk ke tahap silat tidak hanya sebatas tangkis dan pukul.
3. Kesehatan
Masyarakat mengakui bahwa olah gerak PGB Bangau Putih bermanfaat. Melalui olah tubuh murid-murid dapat menjaga kesehatannya. Dapat dikatakan jika olah tubuh PGB merupakan tindakan preventif.
4. Pemecahan Masalah (problem solver)
Melalui berbagai tahapan pelatihan olah akal budi (minds), para murid PGB Bangau Putih dibekali ilmu untuk mau dan mampu menghadapi permasalahan hidup bukan lari menghindarinya. Pengolahan gerak tubuh menghidupkan kemampuan berpikir dengan nalar sehat.
Sebagai contoh, pada materi latihan ambilan. Latihan ini dapat diaplikasikan untuk menemukan jalan keluar dari permasalahan hidup sehari-hari baik di lingkungan keluarga, masyarakat, maupun pekerjaan.
5. Logika
Olah gerak PGB Bangau Putih dapat meningkatkan kemampuan rasional untuk mengetahui dan kecakapan untuk mewujudkan pengetahuan tersebut ke dalam tindakan. Gerak tubuh yang berdasar pada kewajaran bergerak memberi rangsangan pada otak manusia untuk menciptakan konsep-konsep tentang ruang, waktu, hubungan sebab akibat, dan daya ingat yang memungkinkan seseorang untuk membangun kemampuannya dalam bernalar.
Selain itu, lingkaran latihan dapat pula menjadi ruang pembelajaran untuk mengistirahatkan pikiran dari rutinitas yang artinya membantu murid untuk menyiapkan sebuah “ruang kosong” dalam dirinya untuk diisi kembali dengan semangat baru sehingga tidak menjadi jenuh saat menjalani rutinitasnya.
*semoga bermanfaat*
Silat sebagai Pembelajaran pada Kewajaran dalam Gerak 